Senin, 19 Desember 2016

asas asas umum pemerintahan yang baik

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami  panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang semata-mata berkat rahmat, hidayah dan kebaikan-Nya, penulisan makalah dapat diselesaikan dengan segala baik.
Permasalahan mengenai administrasi di Indonesia sangatlah besar, dan pada kesempatan ini, kami telah membahas salah satu bagian administarsi yaitu mengenai “asas-asas umum pemerintahan yang baik”, dimana yang akan kami bahas adalah asas permainan yang layak, asas keadilan atau kewajaran, dan asas menanggapi pengharapan yang wajar.
Semoga dalam makalah ini dapat membantu mahasiswa lainnya mengerti materi yang kami diskusikan.





















BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Pemerintah merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Sedangkan pemerintahan merupakan segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan Negara, atau dalam arti luas adalah segala kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan Negara.
Dalam menjalankan pemerintahan, cara pemerintah suatu Negara belum tentu sama dengan cara pemerintah Negara yang lain memerintah, namun tujuan dibentuknya suatu pemerintahan adalah sama, yaitu untuk mensejahterahkan rakyat dan mengatur jalannya Negara.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan ada beberapa prinsip dasar yang menjadi pegangan oleh aparat pemerintahan dalam menggerakan administrasi pemerintahan. Dimana prinsip dasar tersebut diharapkan dapat menjadi prinsip pemerintah guna untuk tercapainya kesejahteraan rakyat. Dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa sajakah prinsip dasar atau asas-asas pemerintahan yang baik itu.  
  1. Rumusan Penulisan
  1. Apakah pengertian dari asas-asas umum pemerintahan yang baik ?
  2. Apa sajakah macam-macam asas-asas umum pemerintahan yang baik ?
  3. Menjelaskan secara detail mengenai asas permainan yang layak, asas keadilan atau keawajaran, dan asas menanggapi pengharapan yang wajar!
  4. Bagaimana asas-asas pemerintahan yang baik menurut peraturan perundang-undangan ?
  1. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya akan asas-asas umum pemerintahan yang baik (khususnya asas permainan yang layak, asas keadilan atau kewajaran, asas menaggapi pengharapan yang wajar). Dimana asas-asas tersebut harus dijadikan pegangan bagi pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya terutama dalam mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara. Sehingga kita sebagai masyarakat dapat menerapkannya seandainya kita berada di kursi pemerintahan.




DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………..1
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………………...2
  1. Latar Belakang……………………………………………………………………………..2
  2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….2
  3. Tujuan ……………………………………………………………………………………...2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………….3
BAB II Pembahasan……………………………………………………………………………….4-9
  1. Pengertian AAUPB……………………………………………………………………….4-5
  2. Macam-Macam AAUPB…………………………………………………………………….5
  3. Menjelaskan Mengenai Asas Permainan yang Layak, Asas Keadilan atau Kewajaran, dan Asas Menanggapi Pengharapan yang Wajar…………………………………………..5-8
  4. AAUPB Menurut Peraturan PerUndang-Undangan………………………………….8-9
BAB III Penutup…………………………………………………………………………………….9
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………...10











BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian asas-asas umum pemerintahan yang baik
1.  Ridwan HR
Pemahaman mengenai AAUPB tidak hanya dapat dilihat dari segi kebahasaan saja namun juga dari segi sejarahnya, karena asas ini timbul dari sejarah juga. Dengan bersandar pada kedua konteks ini, AAUPB dapat dipahami sebagai asas-asas umum yang dijadikan dasar dan tatacara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak, yang dengan cara demikian penyelenggaraan pemerintahan menjadi baik, sopan, adil, terhormat, bebas dari kedzaliman, pelanggaran peraturan tindakan penyalahgunaan wewenang, dan tindakan sewenang-wenang.
2.  Jazim Hamidi
Definisi AAUPB menurut hasil penelitian Jazim Hamidi, antara lain :
  1. AAUPL merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungan hukum Administrasi Negara.
  2. AAUPL berfungsi sebagai pegangan bagi para pejabat administrasi negara dalam menjalankan fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam menilai tindakan administrasi negara (yang berwujud penetapan atau beschikking) dan sebagai dasar pengajuan gugatan bagi pihak penggugat.
  3. Sebagian besar dari AAUPB masih merupakan asas-asas yang tidak tertulis, masih abstrak, dan dapat digalidalam praktik kehidupan di masyarakat.
  4. Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah hukum tertulis dan terpencar dalam berbagai peraturan hukum positif.
3.  Crince le Roy
Konsepsi AAUPB menurut Crince le Roy yang meliputi: asas kepastian hukum, asas keseimbangan, asas bertindak cermat, asas motivasi untuk setiap keputusan badan pemerintah, asas tidak boleh mencampuradukkan kewenangan, asas kesamaan dalam pengambilan keputusan, asas permainan yang layak, asas keadilan atau kewajaran, asas menanggapi pengharapan yang wajar, asas meniadakan akibat-akibat suatu keputusan yang batal, dan asas perlindungan atas pandangan hidup pribadi. Koentjoro menambahkan dua asas lagi, yakni: asas kebijaksanaan dan asas penyelenggaraan kepentingan umum.
4.  Hadjon
AAUPB yang telah mendapat pengakuan dalam praktek hukum di Belanda, yaitu asas persamaan, asas kepercayaan, asas kepastian hukum, asas kecermatan, asas pemberian alasan (motivasi), larangan penyalahgunaan wewenang dan larangan bertindak sewenang-wenang.


B.   Macam-macam asas-asas umum pemerintahan yang baik


  1. Asas kepastian hukum (princple of legal security);
  2. Asas keseimbangan (princple of proportionality);
  3. Asas kesamaan dalam mengambil keputusan (princple of equality);
  4. Asas bertindak cermat (princple of carefulness);
  5. Asas motivasi untuk setiap keputusan (princple of motivation);
  6. Asas tidak mencampuradukkan kewenangan (princple of non misuse of comperence);
  7. Asas permainan yang layak (princple of fair play);
  8. Asas keadilan dan kewajaran (princple of reasonable or prohibition of arbitrariness);
  9. Asas kepercayaan dan menanggapi pengharapan yang wajar (princple of meeting raised expectation);
  10. Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal (princple of undoing the concequences of an annuled decision);
  11. Asas perlindungan atas pandangan atau cara hidup pribadi (princple of protecting the personal may of life);
  12. Asas kebijaksanaan (sapientia);
  13. Asas penyelenggaraan kepentingan umum (princple of public service).


C.  Penjelasan mengenai asas permainan yang layak, asas keadilan dan kewajaran, asas menanggapi   pengaharapan yang wajar


  1. Asas permainan yang layak


Asas ini menghendaki agar warga negara diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mencari kebenaran dan keadilan serta diberi kesempatan untuk membela diri dengan memberikan argumentasi sebelum dijatuhkannya putusan administrasi. Asas ini penting dalam peradilan administrasi negara karena terdapat perbedaan kedudukan antara pihak penggugat dan tergugat.
Seiring dengan perkembangan dan tuntutan negara hukum demokratis, keberadaan asas keterbukaan (asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap hak asasi pribadi, golongan dan rahasia Negara) tidak dapat diabaikan. Asas keterbukaan ini mempunyai fungsi-fungsi penting, yaitu :  
  1. fungsi partisipasi; keterbukaan sebagai alat bagi warga untuk ikut serta dalam proses pemerintah secara mandiri
  2. fungsi pertanggung jawaban umum dan pengawasan terbuka
  3. fungsi kepastian hukum
  4. fungsi hak dasar
Asas ini juga menekankan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam proses penyelesaian sengketa tata usaha negara. Disamping itu, pejabat administrasi harus mematuhi aturan-aturan yang yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, juga dituntut bersikap jujur dan terbuka terhadap segala aspek yang berkaitan dengan hak-hak warga negara.
Asas permainan yang layak (principle of fair play), maksudnya pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengajukan keberatan terhadap kebijakan publik yang dibuatnya.


Tujuan asas ini adalah menyatakan bahwa badan-badan pemerintah hendaknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga negara untuk mencari kebenaran dan keadilan. Bermaksud juga untuk memberikan respone atas suatu keterangan atau penjelasan yang tidak benar atau kurang jelas yang diberikan oleh badan tata usaha negara. Pemerintah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan adil.


contoh :
Memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat tentang suatu regulasi/kebijakan. Maksudnya, seperti halnya pemerintah daerah mengeluarkan pertauran daerah yang baru, pemerintah haruslah mensosialisasikan “pertauran daerah” tersebut, sekurang-kurangnya memuatnya dalam media massa.
  1. Asas keadilan atau kewajaran
Asas ini menghendaki agar badan-badan pemerintah tidak bertindak sewenang-wenang atau tidak wajar. Aspek keadilan dalam setiap tindakan atau keputusan pejabat administrasi negara mengandung arti bahwa setiap tindakan pejabat administrasi negara hendaklah dilakukan secara proporsional, sesuai, dan selaras dengan hak setiap orang. Aspek kewajaran dalam setiap keputusan atau tindakan pejabat administrasi negara menghendaki supaya setiap tindakan pejabat administrasi negara harus memperhaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat seperti nilai-nilai agama, budaya, ekonomi, sosial, dan dapat diterima akal sehat.
Asas ini melarang pejabat administrasi negara berlaku sewenang-wenang atau berlaku tidak layak. Seandainya seorang pejabat administrasi negara bertindak sewenang – wenang di luar batas kewajaran, maka keputusan yang dikeluarkan oleh pejabat tersebut dapat dibatalkan.
Asas keadilan atau kewajaran (principle of reasonableness or prohibition of arbitrariness), maksudnya pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak boleh membuat kebijakan yang sewenangwenang karena kebijakan demikian ini dapat menimbulkan kerugikan bagi warga masyarakat.


Asas ini bertujuan untuk agar badan-badan pemerintah tidak bertindak sewenag-wenang atau tidak wajar. Jika ternyata aparat pemerintah bertndak sewenang-wenang atau tidak wajar, maka tindakan demikian dibatalkan.


Asas keadilan dan kewajaran, asas keadilan menuntut tindakan secara proposional, sesuai, seimbang, selaras dengan hak setiap orang. Asas kewajaran menekankan agar setiap aktivitas pemerintah memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di tengah masyarakat, baik itu berkaitan dengan moral, adat istiadat.
Asas-asas Keadilan. Secara teoritis, asas untuk menentukan apakah sesuatu hal itu adil atau tidak adalah: 
  1. Asas persamaan, yaitu setiap orang mendapatkan bagian secara merata.
  2. Asas kebutuhan, yaitu setiap orang mendapat bagian sesuai dengan kebutuhan/keperluannya.
  3. Asas kualifikasi, yaitu keadilan yang didasarkan pada kenyataan bahwa yang bersangkutan akan dapat mengerjakan tugas yang diberikan padanya.
  4. Asas prestasi objektif, yaitu apa yang menjadi bagian seseorang didasarkan pada syarat-syarat objektif misalnya: kemampuan/keahlian seseorang.
  5. Asas subjektif, yaitu keadilan yang didasarkan pada syarat-syarat subjektif misalnya ketekunan, kerajinan, dan sebagainya. 

Dalam bidang hukum beberapa azas keadilan antara lain adalah: 
  1. Asas equality before the law, yaitu asas yang menyatakan adanya persamaan hak dan derajat di muka hukum bagi setiap orang.
  2. Asas equal protection on the law, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapat perlindungan yang sama oleh hukum.
  3. Asas equal Justice under the law, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapat perlakuan yang sama di bawah hukum.


Contoh asas keadilan atau kewajaran

Para masyarakat ulayat memiliki tanah ulayat berdasarkan hukum adat mereka. Oleh seorang Bupati, diterbitkan sebuah ijin apakah itu Kuasa Pertambangan atau HPH diatas tanah adat. Dalam pandangan Bupati...tanah adat adalah tanah yang tak bersertifikat, maka dianggap sebegai tanah negara. Dalam perjalanannya masyarakat adat berbenturan hukum dengan perusahaan pemegang KP atau HPH. Hakim harus memutuskan....apakah KP/HPH sah secara hukum atau telah melanggar hak milik adat masyarakat adat ? Jika unsur Kepastian hukum (hukum positif) yang dikedepankan maka dapat dipastikan perusahaan pemegang KP atau HPH akan menang. 
  1. Asas menanggapi pengaharapan yang wajar


Asas menanggapi penghargaan yang wajar, asas ini menghendaki agar setiap tindakan yang dilakukan pemerintah harus menimbulkan harapan-harapan bagi warga negara. Jika suatu harapan sudah terlanjur diberikan kepada warga negara tidak boleh ditarik kembali meskipun tidak menguntungkan bagi pemerintah.


Asas menanggapi pengharapan yang wajar artinya harapan-harapan yang ditimbulkan oleh janji-janji pemerintah terhadap warga masyarakat eksistensi kebijakan publik dan hukum. Kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah daerah harus sesuai dengan harapan-harapan yang dijanjikannya karena kalau tidak maka dapat mengurangi kepercayaan warga masyarakat terhadap pemerintah daerah.


Asas ini mengkehendaki agar setiap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah harus menimbulkan harapan-harapan pada penduduk. Namun jika terdapat kekeliruan  dalam tindakan itu , maka kerugian yang timbul sebagai akibat dari kekeliruan atau kelalaian itu harus ditanggung oleh alat pemerintahan secara konsekwen dan tidak boleh dibebankan kepada warga masyarakat.


Contoh asas menanggapi pengharapan yang wajar
Sekedar ilustrasi, pada tanggal 13 januari 1959, centrale raad van beroep di nederland memutuskan perkara yang kasusnya sebagai berikut: seorang pegawai negeri yang memakai mobil pribadinya untuk keperluan dinas meminta uang pengganti untuk pemakaian mobilnya itu. Ia memperoleh uang pengganti yang dimintanya, akan tetapi kemudian aturan kepegawaian tidak memuat ketentuan yang memperbolehkan pemberian uang pengganti kepada pegawai negeri atas biaya yang dikeluarkannya sehingga keputusan pemberian uang pengganti tersebut ditarik kembali. Centrale raad van beroep menyatakan keputusan penarikan kembali uang tersebut oleh instansi yang bersangkutan batal karena keputusan penarikan kembali tersebut bertentangan dengan asas menanggapi harapan yang ditimbulkan secara wajar.
  1. AAUPB menurut peraturan perundang-undangan
           Dengan diundangkannya UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, Asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia diidentifikasikan dalam Pasal 3 dirumuskan sebagai Asas umum Perpenyelenggaraan negara, yaitu :
  1. Asas kepastian hukum adalah asas dalam rangka negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara Negara.
  2. Asas tertib penyelenggaraan Negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan Negara.
  3. Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif.
  4. Asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia Negara.
  5. Asas proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara Negara.
  6. Asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  7. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas, kami menarik beberapa kesimpulan yaitu :
  1. Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan aturan hokum. Asas-asas ini tertuang pada UU No. 28 tahun1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.
  2. Peningkatan status hukum asas-asas umum pemerintahan yang baik, dari tendensi-tendensi etis (etika pemerintahan) menjadi hukum positif tidak tertulis atau hukum tertulis, membuat keberadaan asas-asas umum pemerintahan yang baik semakin penting dalam konteks teori ataupun praktik pemerintahan.
  3. Adapun macam-macam asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia yaitu asas kepastian hukum, asas keseimbangan, asas kesamaan dalam mengambil keputusan, asas bertindak cermat, asas motivasi, asas tidak mencampur adukkan kewenangan, asas permainan yang layak, asas keadilan atau kewajaran, asas meniadakan akibat keputusan yang batal, asas menanggapi pengharapan yang wajar, asas perlindungan atas pandangan hidup pribadi, asas kebijaksanaan, asas penyelenggaraan kepentingan umum.
  4. Dengan diundangkannya UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, Asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia diidentifikasikan dalam Pasal 3 dirumuskan sebagai Asas umum Perpenyelenggaraan negara.









DAFTAR PUSTAKA
Sibuea, Hotma. 2010. Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik. Jakarta : Erlangga. (buku online)
Dr. Ridwan HR. 2014. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali Pers (buku online)
Philipus M. Hadjon. 2008. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Yogyakarta: GajahMada
University Press
Ridwan HR. 2008. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali Pers (buku online)
Tjandra, W. Riawan, 2008, Hukum Administrasi Negara,  Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. (buku online)
http://www.hukumonline.com
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4430/aaupb72.htm
http://www.rudipradisetia.com/2010/12/asas-umumpenyelenggaraan-pemerintahan.html



http://seviola.blogspot.co.id/2011/06/asas-asas-umum-pemerintahan-yang-baik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makalah percobaan, menurut KUHP Korea, Thailand, Rusia, China, Indonesia

MAKALAH PERBANDINGAN HUKUM PIDANA “PERCOBAAN DALAM PIDANA” Dikerjakan Untuk Memenuhi Tugas Yang Telah Diberikan Oleh Dosen Pemb...